Minggu, 16 November 2008

1 APRIL 2008 PUNCAK PAPANDAYAN (3)















At fifth track
















Indahnya Hutan Ericaceous, cantiknya bunga eidelweis memang menyegarkan mata, sehingga pemandangan yang sungguh kering berikutnya tetap segar untuk dinikmati. Pepohonan yang hanya tersisa batang kering, akibat kebakaran beberapa tahun sebelumnya menjadi pemandangan sepanjang track

terakhir.


Akhirnya Jendy “The New Comer” menikmati puncak gunung untuk pertama kalinya siang itu, sesuatu yang patut dibanggakan, buat Jendy, begitu juga KUYA GUNUNG. Resmi sudah Jendy dan AIG menjadi anggota KUYA GUNUNG, setelah pelantikan di puncak. Hanya sebentar kita menikmati puncak Papandayan, karena agenda berikutnya telah menunggu. Perjalanan kembali kami lakukan secara maraton, tanpa istirahat, lima track kita lalap habis.

















Menjelang sore the SUV sudah menunggu untuk dipenuhi kembali oleh The brave warriors of Rohan. Tanpa basi basi kita langsung meluncur menuju tujuan selanjutnya, pemandian air Cipanas. Sudah terasa hangatnya air itu dipunggung yang lemas ini. Tetapi sebelumnya, dijalan kita mampir di rumah makan padang di tengah kota Garut, untuk mengisi perut yang sudah mulai nge-“Rock”.


















Akhirnya sampai juga di Cipanas, air hangat menanti untuk melepas lelah. Kurang lebih satu jam relaksasi, dengan pijatan air hangat kita nikmati. And this is The end, Pemandian Cipanas menutup ekspedisi KUYA GUNUNG dengan hangat.


1 APRIL 2008 PUNCAK PAPANDAYAN (2)















Medan kedua















Sungai Papandayan

Tiga tenda kami dirikan untuk berlindung dari terpaan angin malam yang sungguh dingin menusuk tulang. Ibadah wajib kami laksanakan segera setelah tenda berdiri. Selanjutnya kami mulai memasak untuk dinner at the mountain Papandayan. Dan malam itu kami akhiri dengan obrolan panjang sampai tengah malam, dengan narasumber Chief Mono dan moderator bung Edd. Tengah malam datang, beranjak ke peraduan. Dan berlanjut ke cerita yang sebaiknya tidak dituliskan disini.


Pagi menyambut, setelah malam yang berat. Sholat subuh, dilanjutkan menyiapkan sarapan pagi seadanya. Berikutnya bung Edd dan Ogel melakukan penelusuran rute ke puncak, untuk memastikan jalan yang akan kita lewati, karena memang tidak ada salah satu diantara kita yang pernah mendaki Papandayan. Menunggu mereka turun, kita packing untuk mengefektifkan waktu. Kira – kira jam sembilan kita berangkat menuju puncak. Track berikutnya adalah Hutan Ericaceous, dengan sebelah kanan kita adalah pemandangan lembah Papandayan, sungguh indah perjalanan ini.
















In the morning















The view at the third track















The begining of four track















Padang eidelwis

The fourth track tak kalah menarik, kita melewati padang eidelweis. Sepanjang perjalanan bunga eidelweis menyapa ramah, mengajak bercengkerama. Sesekali kami berhenti untuk menikmati kecantikan bunga eidelweis, tentunya tanpa merusaknya sedikitpun, karena kami tidak menantang alam, dan hanya ingin bersahabat dengan alam.