Minggu, 16 November 2008

1 APRIL 2008 PUNCAK PAPANDAYAN (2)















Medan kedua















Sungai Papandayan

Tiga tenda kami dirikan untuk berlindung dari terpaan angin malam yang sungguh dingin menusuk tulang. Ibadah wajib kami laksanakan segera setelah tenda berdiri. Selanjutnya kami mulai memasak untuk dinner at the mountain Papandayan. Dan malam itu kami akhiri dengan obrolan panjang sampai tengah malam, dengan narasumber Chief Mono dan moderator bung Edd. Tengah malam datang, beranjak ke peraduan. Dan berlanjut ke cerita yang sebaiknya tidak dituliskan disini.


Pagi menyambut, setelah malam yang berat. Sholat subuh, dilanjutkan menyiapkan sarapan pagi seadanya. Berikutnya bung Edd dan Ogel melakukan penelusuran rute ke puncak, untuk memastikan jalan yang akan kita lewati, karena memang tidak ada salah satu diantara kita yang pernah mendaki Papandayan. Menunggu mereka turun, kita packing untuk mengefektifkan waktu. Kira – kira jam sembilan kita berangkat menuju puncak. Track berikutnya adalah Hutan Ericaceous, dengan sebelah kanan kita adalah pemandangan lembah Papandayan, sungguh indah perjalanan ini.
















In the morning















The view at the third track















The begining of four track















Padang eidelwis

The fourth track tak kalah menarik, kita melewati padang eidelweis. Sepanjang perjalanan bunga eidelweis menyapa ramah, mengajak bercengkerama. Sesekali kami berhenti untuk menikmati kecantikan bunga eidelweis, tentunya tanpa merusaknya sedikitpun, karena kami tidak menantang alam, dan hanya ingin bersahabat dengan alam.